Selasa, 03 Desember 2013

menjelaskan 3 museum yaitu (monumen nasional),(gajah) dan (bank indonesia)


monumen nasional (monas)
Monas ( Monumen Nasional ) mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno. Dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 Juli 1975.
Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.
Pembagunannya selama  6 tahun, oleh arsitek Ir.Sudarsono , diatas tanah  seluas 80 hektar
1.ruang musium (sejarah tinggi 3 meter dari permukaan )
2 . ruang kemerdekaan terdapat  4 atribut 3 diantaranya dilapisi emas seberat 22 kg
3.pelataran cawan  ( bagian merah monas ) tinggi 17 meter, luas 45×45 meter
4.pelataran puncak ketinggian 115 meter
5.lidah api kemerdekaan terbuat dari perugu seberat 14,5 ton tinggi 14 meter  berdiameter 6 dan  juga dilapisi emas 50 kg yang  melambangkan semangat  perjuangan masyarakat  yang tidak  pernah padam seperti api 
6.bentuk  monas melambang kan sebagai  alat  proses masyarakat  Indonesia  alat  sebagai  alat  penumbuk  padi  (alu ,dan lumpang )
·        LIDAH  API
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
 
·        PELATARAN  BAWAH
Pelataran bawah luasnya 45×45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
 
·        PELATARAN PUNCAK
Pelataran puncak luasnya 11×11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
·        MUSIEM SEJARAH  INDONESIA
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80×80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.
-candi  borubudur  (raja samarantunda 18 )
-pintu gapura terbuat  dari bahan perugu seberat  4 ton dan didalam nya tersimpan naskah dan dilapisi  22 kg
Terbuat dari perugu 3,5 ton 

museum gajah
Waktu itu, orang-orang Eropa mulai mengembangkan pemikiran-pemikiran ilmiah dan ilmu pengetahuan. Pada 1752 di Harlem, Belanda berdiri De Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen (perkumpulan ilmiah Belanda). Hal ini mendorong orang-orang Belanda di Batavia (Indonesia) untuk mendirikan organisasi sejenis.
Singkat cerita, salah seorang pendiri BG, JCM Radermacher, menyumbangkan sebuah rumah miliknya di Jalan Kalibesar, suatu kawasan perdagangan di Jakarta-Kota. Dia juga menyumbangkan sejumlah koleksi benda budaya dan buku. Sumbangan Radermacher inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya museum dan perpustakaan.
Selama masa pemerintahan Inggris di Jawa (1811-1816), Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles menjadi Direktur perkumpulan ini. Karena rumah di Kalibesar sudah penuh dengan koleksi, Raffles memerintahkan pembangunan gedung baru sebagai museum dan ruang pertemuan untuk Literary Society, sebelumnya disebut “Societeit de Harmonie” di Jalan Majapahit nomor 3.
Pada 1862, pemerintah Hindia-Belanda memutuskan membangun gedung museum baru di lokasi yang sekarang, Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 12, dulu disebut Koningsplein West. Waktu itu BG digelontor dana besar untuk ekspedisi dan melakukan penelitian di Hindia. Upaya paling terkenal adalah penggalian situs candi Borobudur dan Prambanan di Jawa Tengah.
Museum ini juga dikenal sebagai Museum Gajah oleh masyarakat Jakarta. Sebab di halaman depan museum terdapat sebuah patung gajah perunggu hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Siam atau Thailand yang pernah berkunjung ke museum pada 9 Maret sampai 15 April 1871.
Kunjungan tersebut dikisahkan dalam buku berjudul: Journeys to Java by a Siamese King, karangan Imtip Pattajoti Suharto. Imtip mengkompilasi tiga catatan perjalanan Raja Rama V ke Pulau Jawa pada 1871, 1896, dan 1901. Dua dari tiga kunjungannya itu, dia mampir ke Batavia. Karena terkesan oleh sambutan dan kebaikan orang Belanda di Batavia, Chulalongkorn mengirimkan sebuah patung gajah perunggu itu.
Pada 17 September 1962 Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan pengelolaan museum kepada pemerintah Indonesia, yang kemudian menjadi Museum Pusat. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No.092/ 0/1979 tertanggal 28 Mei 1979, Museum Pusat ditingkatkan statusnya menjadi Museum Nasional.
Museum ini menjadi yang terbesar di Indonesia karena jumlah koleksi benda mencapai ribuan. Museum Gajah juga menjadi ikon nasional. Maka publik wajar kaget bila Kemarin tempat bersejarah itu sampai kemalingan.

bank indonesia
Bank Indonesia atau BI adalah Pusat dari segala Bank di Indonesia, karena BI bisa mencetak uang yang kita gunakan sehari hari. Kita mungkin belum banyak tahu tentang Bank Indonesia secara keseluruhannya, yang kita tahu mungkin dari segi pembuatan uang saja. Untuk itu kita sekarang coba untuk mengenal Bank Indonesia dari awal berdirinya.
Sejarah Bank Indonesia di awali Pada 1828 De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang. Kemudian pada tahun 1953 Bank Indonesia mengalami perubahan dengan perubahan nama De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia yang memiliki tiga tugas penting yaitu di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaraan juga melanjutkan tugas bank secara komersil dari DJB terdahulu
Kemudian pada tahun 1968 Bank Indoesia mengalami perubahan lagi dengan mengeluarkan UU Bank Central yang berfungsi mengatur semua bank yang ada di Indonesia dalam melayani masyarakat. Bank Indonesia juga membantu pemerintah dalam mendorong pembangunan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperlancar produksi
Pada tahun 1999 Indonesia mengalami krisis moneter yang berakibat tidak stabilnya ekonomi itu membuat Bank Indonesia tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Perubahan lagi dilakukan pada Tahun 2004,Undang-Undang Bank Indonesia diamandemen dengan fokus pada aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia, termasuk penguatangovernance.
Pada tahun 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.2 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sistem keuangan. Amandemen dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan perbankan nasional dalam menghadapi krisis global melalui peningkatan akses perbankan terhadap Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek dari Bank Indonesia.
Tujuan Utama Bank Indonesia di dirikan adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk itu diperlukan tiga pilar utama sehingga tujuan tersebut bisa tercapai.
Tiga Pilar Utama
·         Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
·         Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta
·         Mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.
Bank Indonesia juga memiliki Otoriter Moneter tidak dimiliki oleh bank lain yaitu memutuskan dan melaksanakan kebijakan moneter yang tepat. Kebijakan itu bisa berupa Open Market Operation, Discount Policy, Sanering, dan Selective Credit.

Itulah Sejarah Bank Indonesia yang perlu kita ketahui, BI melakukan kebijakaan terhadap bank lain seperti Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Central Asia, Bank Panin, Bank Negara Indonesia dan bank yang lain. Semoga bisa bermanfaat sebagai bahan pengetahuan tentang perbankan di Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar